Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang menjadi kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu. Di antara berbagai jenis zakat, zakat penghasilan adalah bentuk zakat yang relevan dengan kehidupan modern, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan rutin dari pekerjaan atau usaha. Namun, selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, zakat penghasilan juga memiliki manfaat yang luar biasa untuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit batin.
Zakat penghasilan, atau zakat profesi, adalah zakat yang dikenakan pada pendapatan atau penghasilan bersih yang diperoleh seseorang dari pekerjaannya. Penghasilan ini mencakup gaji, honorarium, hasil usaha, dan bentuk pendapatan lainnya yang halal. Menurut para ulama, kadar zakat penghasilan adalah 2,5% dari penghasilan bersih setelah dikurangi kebutuhan pokok.
Baca Juga : Apa yang Terjadi Jika Anda Menunda Zakat Penghasilan? Ini Fakta Mengejutkan!
1. Membersihkan Hati dari Keserakahan Dengan mengeluarkan zakat penghasilan, seorang Muslim dilatih untuk tidak terikat pada harta yang dimilikinya. Sikap dermawan ini membantu mengurangi keserakahan dan cinta dunia yang berlebihan.
2. Meningkatkan Empati Sosial Berbagi rezeki melalui zakat membuat kita lebih peka terhadap kondisi saudara-saudara yang membutuhkan. Empati ini mempererat ukhuwah Islamiyah dan menjadikan masyarakat lebih harmonis.
3. Mendapatkan Keberkahan Harta Allah menjanjikan keberkahan bagi harta yang dikeluarkan zakatnya. Keberkahan ini tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga ketenangan jiwa dan kehidupan yang lebih bermakna.
Penyakit hati seperti iri, dengki, dan kikir sering kali muncul akibat ketergantungan yang berlebihan pada harta. Zakat penghasilan menjadi solusi spiritual yang efektif untuk mengatasi hal ini. Dengan berbagi rezeki, hati menjadi lebih tenang dan bahagia karena kita menyadari bahwa harta hanyalah titipan yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan.
1. Hitung Penghasilan Bersih Tentukan penghasilan bersih dalam satu bulan setelah dikurangi kebutuhan pokok, utang, dan pengeluaran penting lainnya.
2. Kalikan dengan Kadar Zakat Kalikan penghasilan bersih dengan 2,5% untuk mendapatkan jumlah zakat yang harus dikeluarkan.
3. Salurkan kepada yang Berhak Zakat dapat disalurkan melalui lembaga amil zakat terpercaya seperti Pondok Yatim & Dhuafa atau langsung kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat), seperti fakir, miskin, dan anak yatim.
Zakat penghasilan bukan sekadar kewajiban agama, tetapi juga cara untuk menjaga kesehatan spiritual dan emosional. Dengan berbagi rezeki, kita tidak hanya membantu sesama, tetapi juga mencegah diri dari penyakit hati yang merugikan. Mari jadikan zakat penghasilan sebagai langkah nyata untuk membersihkan jiwa dan meraih kebahagiaan dunia serta akhirat.
Copyright © 2019 - 2024 Pondok Yatim & Dhu'afa All rights reserved.