Tampil Menarik di Hari Raya Idul Fitri

Hari kemenangan telah datang bersamaan dengan perginya ramadhan penuh kenangan indah ketika berlomba berbuat kebaikan dan ibadah kepada Allah. Hari raya Idul Fitri bagi umat islam di dunia menjadi momen kebahagiaan untuk merayakan kemenangan setelah 30 hari melaksanakan ibadah puasa dengan menahan haus, lapar dan menjaga diri agar terhindar dari dosa.

Hari Raya Idul Fitri

Hari raya Idul Fitri bukanlah perayaan semata, esensi idul fitri adalah kemenangan dan kenikmatan bagi seluruh umat islam baik tua, muda, dan anak-anak. Kenikmatan ini bisa dirasakan seluruh kalangan kaya atau miskin, sakit mapun sehat. Inilah Nikmat yang Allah berikan di tiap tahunnya kepada HambaNya dengan hadirnya rasa gembira saling berjabat tangan memaafkan, bersilaturrahmi penuh tawa bahagia dan berkumpul bersama keluarga tercinta.

hari raya idul fitri

Makna idul fitri di hati setiap muslim mampu mendekatkan yang jauh, memaafkan kesalahan, menghapus segala dendam, menjernihkan hati dan memberikan cahaya keimanan sehingga jiwa seperti orang yang terlahir kembali dalam keaadan fitri (suci). Jiwa yang suci tidak lepas dari bagaimana ia mempersiapkan diri agar tampil menarik baik secara lahir maupun batin di hari kemenangan.

Adab-Adab di Hari Raya Idul Fitri

Rasulullah sebagai suri tauladan umat memberikan contoh melalui perbuatan agar seorang muslim selalu bertindak sesuai dengan wahyu Allah begitu juga saat hari raya idul fitri. Berikut adab-adab di hari raya idul fitri yang harus diperhatikan setiap muslim.

1. Perbanyak Takbir

Allah Ta’ala berfirman, “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangnnya (bulan Ramadhan) dan hendaklah kamu bertakbir (mengagungkan) Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Qs. Al-Baqarah ayat 185)

Takbir yang dilakukan di hari raya idul fitri bersifat muthlaq yakni umum tanpa terkait waktu, maka hendaknya kita memperbanyak takbir dimana saja dan kapan saja, dimulai sejak terbenamnya matahari di akhir ramadhan sampai selesai khutbah idul fitri. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Taimiyah Rahimahullah, “Takbir di hari raya idul fitri dimulai sejak melihat hilal (malam 1 syawwal) dan berakhir setelah selesainya ‘Ied yaitu selesainya imam dari khutbah, menurut pendapat yang shahih.” (Majmu’ Fatawa 24/221)

2. Mengeluarkan Zakat Fitrah

Diantara kewajiban seorang muslim di bulan ramadhan adalah menunaikan zakat fitri atau zakat fitrah sejak terbenamnya matahari di hari terakhir bulan Ramadhan sampai sebelum shalat Idul fitri. Jumlah yang dikeluarkan untuk setiap jiwa muslim baik anak kecil maupun orang dewasa yaitu sebanyak 1 sha (kurang lebih 3 kg) bahan makanan pokok di suatu negeri yang diberikan kepada fakir miskin.

Dalam sebuah riwayat dijelaskan, Sahabat Ibnu Umar RA berkata, “Bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitri karena telah berakhir ramadhan, atas setiap jiwa kamu muslimin, orang merdeka atau budak, laki-laki atau wanita, kecil atau besar sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum.” (Hr. Bukhari muslim)

3. Disunnahkan Mandi dan Memakai Pakaian Bagus

Menyambut bulan suci dengan badan yang bersih adalah hal yang utama, oleh karenanya diantara adab-adab di hari raya idul fitri yaitu disunnahkan untuk mandi sebelum shalat ‘Ied.

“Seseorang bertanya kepada Ali bin Abi Thalib RA tentang mandi. Maka beliau berkata: Mandilah setiap hari kalau mau. Maka orang itu berkata, “Maksudku mandi yang dianjurkan?” Beliau menjawab, “Mandi di hari jum’at, hari arafah, Idul Adha dan Idul Fitri.” (Hr. Al-Baihaqi)

Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah menyiapkan diri agar berpenampilan bagus salah satunya dengan berhias. Berhias di hari raya adalah kebiasaan Rasulullah SAW, sehingga Sahabat Umar RA memberi saran kepada Nabi untuk membeli pakaian yang bagus, namun terdapat larangan mengenakan pakaian sutera bagi kaum pria. Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits, “Umar mengambil jubah sutera yang dijual di pasar, beliau mengambilnya seraya berkata: Wahai Rasulullah belilah pakaian ini agar engkau berhias dengannya di hari raya dan menerima ketika utusan, maka Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya pakaian sutera ini hanyalah pakaian orang (kafir) yang tidak memilki bagian (di akhirat).” (Hr. Bukhari)

4. Disunnahkan Makan di Pagi Hari Raya Idul Fitri

hari raya idul fitri

Di hari raya Idul fitri Rasulullah juga menganjurkan untuk memakan kurma dalam jumlah ganjil sebelum keluar untuk shalat ‘Ied. Adapun pada hari raya Idul Adha maka disunnahkan untuk tidak makan sampai setelah shalat ‘Ied serta disunnahkan juga untuk makan hewan  sembelihan di hari raya qurban.

Sahabat Rasulullah SAW, Anas bin Malik RA mengatakan, “Rasulullah SAW tidak berangkat di pagi hari raya idul fitri sebelum memakan beberapa butir kurma, dan beliau memakannya dalam jumlah ganjil.” (Hr. Bukhari)

5. Keluar Menuju Shalat ‘Id dengan berjalan Kaki dan dengan Rute yang Berbeda

Diantara kesunahan dan adab hari raya idul fitri yakni menuju tempat shalat ‘Ied dengan berjalan kaki, Sebagaimana riwayat dari Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri RA, “Rasulullah SAW apabila keluar menuju shalat ‘Ied dengan berjalan kaki dan kembali dengan berjalan kaki.” (Hr. Ibnu Majah

Selain itu, juga dianjurkan mengambil rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang shalat ‘ied, ini dilakukan sebagai salah satu bentuk syiar islam di hari raya. Hal ini tercermin dalam perilaku Rasulullah SAW, “Rasulullah SAW apabila di hari raya beliau mengambil jalan yang berbeda.” (Hr. Bukhari)

6. Melaksanakan Shalat ‘Ied di Lapangan

Shalat ‘Ied di hari raya idul fitri hukumnya Fardhu ‘Ain menurut kesepakatan para ulama. Dahulu Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan shalat ‘Ied ini, bahkan beliau memerintahkan para wanita untuk hadir melaksanakan shalat ‘Ied di hari raya. Dan diantara kesunahannya adalah melaksanakan di lapangan luas sebagaimana dalam hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri RA,

“Rasulullah SAW keluar di hari raya idul fitri dan idul adha menuju lapangan tempat shalat, maka yang pertama beliau lakukan adalah shalat kemudian beliau bangkit lalu menghadap manusia dan mereka dalam keadaan duduk di shaf mereka, maka beliau menasihati, memberi wasiat dan memerintahkan mereka. Apabila beliau ingin memutuskan pengutusan sekelompok sahabat maka beliau memutuskannya, atau apabila beliau ingin memrintahkan sesuatu maka beliau memerintahkannya, kemudian beliau pergi.” (Hr. Bukhari Muslim)

Demikianlah diantara adab-adab dan sunnah Rasulullah SAW yang bisa dilakukan kaum muslimin sebagai persiapan agar tampil menarik di hari raya idul fitri nanti.