Inilah Perbedaan Antara Infak dan Sedekah

Infaq dan shadaqoh merupakan dua amalan yang serupa namun tetap berbeda. Dalam Islam, keduanya sama-sama dianjurkan untuk dilakukan dalam rangka untuk membantu sesama dan juga membersihkan harta yang kita miliki.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan kita untuk menyisihkan sebagian rezeki yang diperoleh dengan berinfaq atau bersedekah, sebagaimana termaktub dalam beberapa ayat Al-Quran. Salah satunya dalam surah Al-Baqarah ayat 254, Allah berfirman yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum dating hari ketika yang tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim.”

Lalu, apa saja perbedaan dari Infaq dan Sedekah? Mari simak penjelasannya berikut ini!

Perbedaan Infak dan Sedekah

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, infak dan sedekah adalah amalan yang terlihat sama, namun memiliki beberapa perbedaan dalam berbagai aspek. Berikut ini perbedaan infak dan sedekah yang perlu diketahui:

1.      Segi Definisi

Perbedaan pertama antara infak dan sedekah terletak dari segi definisi atau pengertiannya.

Kata ‘Infak’ berasal dari bahasa Arab yaitu ‘anfaqa-yunfiqu’, yang berarti mengeluarkan atau membelanjakan. Sedangkan, ‘Sedekah’ atau ‘shodaqoh’, berasal dari kata ‘sidq’ atau sidiq dalam bahasa arab artinya kebenaran.

Dapat disimpulkan, bahwa pengertian Infak adalah kegiatan mengeluarkan atau membelanjakan harta benda yang dimiliki di jalan Allah. Dan sedekah adalah suatu pemberian secara sukarela, baik berupa harta maupun non harta dengan tujuan mengharap ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Baca Juga : Mengisi Subuh dengan Sedekah Untuk Yatim Dhuafa Penghafal Al-Quran

2.      Segi Bentuk Harta

infak sedekah

Perbedaan infak dan sedekah selanjutnya, dilihat dari bentuk harta yang diberikan. Jika infak, cakupan pemberiannya bersifat material, yakni berupa harta benda dan uang. Sedangkan sedekah, cakupan bentuk pemberiannya dapat bersifat material maupun non material. Segala bentuk bantuan baik harta, tenaga atau jasa bahkan doa sudah bisa dikategorikan ke dalam sedekah.

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda,

كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ

“Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR. Bukhari)

3.      Segi Penerima Manfaat dan Tujuan

infak sedekah 1

Harta benda yang kita infakkan, biasanya disalurkan kepada masyarakat atau suatu golongan dalam rangka kepentingan Islam. Misalnya, seperti menyantuni anak yatim piatu atau ikut berpartisipasi menyumbang sejumlah uang atau bahan bangunan untuk pembangunan masjid di daerah pelosok.

Sedangkan dalam sedekah, siapa pun bisa menjadi penerima manfaat, juga tidak terbatas waktu dan besaran yang diberikan. Tujuan dari sedekah lebih kepada membantu meringankan beban dan penderitaan orang yang membutuhkan. Misalnya, seperti bergotong royong membantu membersihkan selokan di sekitar rumah, menyingkirkan benda tajam di jalan, memberi makan orang fakir miskin dan menyapa dan berlaku ramah kepada orang lain.

Kabar gembira untuk Sahabat Pondok Yatim & Dhuafa. Kini, infak dan sedekah bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun lewat Pondok Yatim & Dhuafa secara online. Sebagai lembaga amil zakat yang legal dan Insya Allah amanah, Pondok Yatim & Dhuafa bertugas mengelola dana donasi dari para donatur yang nantinya langsung disalurkan kepada para anak yatim dhuafa serta para mustahik lainnya.

Demikian beberapa perbedaan dari infak dan sedekah. Semoga artikel ini bermanfaat dan sahabat dapat lebih memahami seputar infak dan sedekah.