Sahabat, Berkurban adalah ibadah mulia yang penuh keberkahan. Tapi agar pahalanya tidak sia-sia, pastikan kamu menghindari kesalahan-kesalahan berikut:
Baca Juga Wajib Tahu! Ini 7 Kesalahan yang sering terjadi saat kurban (Bagian 1)
Diantara adab menyembelih hewan kurban di hari raya Idul Adha yaitu mengawali dengan membaca basmalah dan bertakbir. Hal ini telah tertuang dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik RA, Ia berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkurban dengan dua ekor domba. Aku lihat beliau meletakkan kaki beliau di leher hewan tersebut, kemudian membaca basmalah dan bertakbir…." (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain sebagai adab dalam menyembelih, menyebut nama Allah juga merupakan tanda keabsahan hewan yang disembelih. Artinya jika seseorang menyembelih dengan nama selain Allah maka sembelihannya tidak diterima dan haram untuk dimakan.
Allah SWT berfirman,"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan." (QS. al-An’am: 121)
Shohibul kurban, Ini adalah hal yang penting untuk diperhatikan bahwa tidak boleh menjual bagian dari hewan kurban baik kulit, daging, tulang atau bagian yang lainnya. Dalam hal ini, Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan aku untuk mengurusi penyembelihan onta kurbannya. Beliau juga memerintahkan saya untuk membagikan semua kulit tubuh serta kulit punggungnya. Dan saya tidak diperbolehkan memberikan bagian apapun darinya kepada tukang jagal.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tidak hanya itu, bahkan perbuatan ini juga mendapat ancaman keras dari Rasulullah SAW, Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang menjual kulit hewan kurbannya maka ibadah kurbannya tidak ada nilainya.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi)
Ibadah kurban yang merupakan syari'at Allah hadir tidak hanya sebagai bentuk syukur dan bukti keimanan kepada Allah tetapi juga bentuk kepedulian kepada sesama. Dari perintah kurban kita diajarkan untuk berbagi daging kurban kepada orang yang membutuhkan agar mereka merasakan nikmatnya menyantap daging meski hanya setahun sekali.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk memperhatikan pembagian daging kurban secara adil dan tepat sasaran kepada penerima/mustahik. Dalam sebuah riwayat, Ibnu Abbas RA menceritakan tentang sifat pembagian hewan kurban Nabi SAW: “Beliau memberi makan keluarganya sepertiga, memberi makan fakir miskin dari tetangganya sepertiga dan bersedekah kepada yang meminta-minta sepertiga” (Ibnu Qudamah, Al-Mughni 11/109)
Selain itu terdapat juga perintah untuk membagikan daging kurban kepada fakir miskin dalam Al-Qur'an, "Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir." (QS. al-Hajj: 28).
Sahabat, Jangan biarkan ibadah kurbanmu sia-sia hanya karena kelalaian yang sebenarnya bisa dihindari. Yuk, persiapkan kurban dengan lebih baik mulai dari niat, pemilihan hewan, hingga proses penyembelihan. Kurban terbaik datang dari kesiapan yang benar. Persiapkan kurban tahun ini bersama Pondok Yatim dan Dhu'afa
Copyright © 2019 - 2024 Pondok Yatim & Dhu'afa All rights reserved.