Di dalam Al-Quran terdapat 114 surah yang penamaan setiap surahnya sebagian besar berdasarkan isi kandungan yang dibahas di dalamnya. Seperti beberapa surah di dalam Al-Quran yang mengabadikan nama-nama nabi dan rasul sebagai nama surah. Di dalamnya memuat kisah-kisah para nabi dan rasul, mulai dari pribadi nabi dan rasul, perjalanan dakwahnya, ujian hidupnya, kisah keluarganya bahkan kaumnya.
Ada 6 nabi yang namanya diabadikan menjadi surah dalam Al-Quran. Di antaranya ada Nabi Yunus, Nabi Hud, Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim, Nabi Muhammad dan Nabi Nuh. Agar lebih paham, simak artikel berikut sampai tuntas ya.
Nabi Yunus diabadikan namanya dalam surah ke-10 dalam Al-Quran. Surah Yunus termasuk dalam kelompok surah Makkiyah lantaran turun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, kecuali ayat 40, 94, 95 dan 96 yang termasuk dalam kelompok Madaniyyah.
Surah ini terdiri dari 109 ayat yang mana diturunkan setelah surah Al-Isra dan sebelum surah Hud. Dinamakan surah 'Yunus' sebab di dalamnya mengisahkan tentang Nabi Yunus AS beserta kaumnya dan juga seruan kepada seluruh manusia untuk mengimani Allah SWT, kitab-kitab dan rasul-Nya.
Allah SWT mengabadikan nama Nabi Hud menjadi surah ke-11 dalam Al-Quran. Surah Hud termasuk dalam kelompok surah Makkiyah, kecuali ayat 12, 17 dan 114 yang termasuk kelompok surah Madaniyyah. Surah ini terdiri dari 123 ayat dan turun setelah surah Yunus.
Dalam Surah Hud memuat kisah Nabi Hud dan kaumnya yang terkenal membangkang yaitu kaum ‘Ad pada ayat 50-60. Selain kisah Nabi Hud dan kaum ‘Ad, juga sedikit mengisahkan nabi-nabi yang lain, seperti Nabi Nuh, Nabi Saleh, Nabi Ibrahim, Nabi luth, Nabi Syuaib hingga Nabi Musa. Begitu pula pembahasan tentang aqidah, bukti kebesaran Allah SWT hingga hari akhir yang disinggung dalam surah Hud.
Selanjutnya ada Nabi Yusuf yang namanya diabadikan menjadi surah Yusuf, surah ke-12 dalam Al-Quran. Surah Yusuf termasuk kelompok surah Makkiyyah yang terdiri dari 111 ayat. Allah SWT menurunkan wahyu surah Yusuf sebelum surah Al-Hijr dan sesudah surah Hud.
Di dalam surah Yusuf dikisahkan secara runtut dan terperinci kisah Nabi Yusuf, mulai dari mimpi Nabi Yusuf saat kecil, kisah keluarga Nabi Yusuf, dijualnya Nabi Yusuf di pasar Mesir dan dibeli oleh Perdana Menteri Mesir sampai beliau menjadi penguasa Mesir.
Salah satu sebab diturunkannya surah Yusuf adalah untuk menghibur Rasulullah SAW yang saat itu sedang mengalami kesedihan. Istri yang paling dicintainya, Ibunda Khadijah dan pamannya yang disayanginya berpulang menemui ajalnya. Allah SWT menuntun Rasulullah agar tidak bergantung pada makhluk. Dari surat Yusuf ini, diajarkan bagaimana liku-liku kehidupan seorang Nabi Yusuf yang penuh dengan cobaan.
Baca Juga : 5 Nabi dan Rasul Penerima Gelar Ulul Azmi
Nama Nabi Ibrahim juga kerap diabadikan menjadi surah dalam Al-Quran. Surah Ibrahim termasuk kelompok surah Makkiyyah yang terdiri dari 52 ayat. Surah Ibrahim adalah surah ke-14 yang diturunkan sesudah surah Asy-Syura dan sebelum surah Al-Anbiya.
Sebab dinamakan surah Ibrahim karena mengisahkan tentang kisah keluarga Nabi Ibrahim, para umatnya yang berprofesi sebagai pembuat berhala dan perjalanan rohani Nabi Ibrahim dalam menemukan Rabb yang patut disembah.
Nabi Muhammad SAW juga abadi namanya menjadi surah dalam Al-Quran yakni surah Muhamad. Dalam urutan penulisan dalam mushaf, Surah Muhammad menempati urutan ke-47 dan termasuk kelompok surah Madaniyyah. Surah Muhammad turun setelah surah Al-Hadid dan sebelum surah Ar-Ra'd.
Surah yang berisikan 38 ayat ini memiliki nama lain ‘Al-Qital’ yang artinya peperangan. Inti dalam surah Muhammad memaparkan tentang anjuran jihad setiap muslim dalam memerangi orang-orang kafir serta pokok-pokok hukum dalam peperangan.
Nabi Nuh adalah nabi terakhir yang namanya diabadikan menjadi surah dalam urutan di mushaf Al-Quran. Surah Nuh terdiri dari 28 ayat dan termasuk kelompok surah Makkiyah. Surah ini menempati urutan surah ke-71 dan diturunkan Allah SWT setelah surah An-Nahl.
Di dalam surah Nuh diterangkan tentang kisah perjalanan dakwah Nabi Nuh dalam menyampaikan tauhid, peringatan akan datangnya hari akhir hingga kekuasaan Allah SWT kepada kaumnya. Karena kesombongan kaumnya yang enggan untuk menyembah Allah dan memilih untuk menyembah berhala, Nabi Nuh memohon ampunan untuk orang-orang yang mau beriman dan melenyapkan orang-orang zalim. Dan mereka yang zalim pun diazab berupa banjir bandang yang menenggelamkan seisi bumi.
Copyright © 2019 - 2024 Pondok Yatim & Dhu'afa All rights reserved.