Cintai Diri Sendiri dengan Merawat Diri Sesuai Sunnah Nabi SAW

Kecintaan pada diri sendiri dapat terwujud apabila kita bisa merawat diri sebaik mungkin karena dengan merawat diri bisa mendatangkan manfaat kebersihan dan kesehatan juga merupakan sebuah ibadah dan mengandung pahala disisi Allah.

Tanda Bersyukur

cintai diri sendiri

Salah satu cara bersyukur kepada Allah adalah selalu merawat pemberianNya dengan baik. Apa yang sudah Allah berikan baik itu berupa anggota tubuh, uang, benda dan orang baik di sekitar kita hendaknya kita jaga dan rawat dengan sebaik-baiknya.

Seorang muslim yang sadar akan pemberian Allah maka ia akan menjaganya terlebih yang ada pada dirinya, seperti anggota tubuh. Dalam Islam, Allah Subhanahu Wata’ala mengatur berbagai hal dalam kehidupan manusia diantaranya adalah berupa kebersihan.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai kebersihan dan mencintai orang yang mensucikan diri.” (QS. Al Baqarah ayat 222)

Adab-Adab Merawat Diri

Seorang muslim berpegang pada adab-adab Islam dalam merawat diri (Sunnah fitrah) seperti yang tertuang dalam hadits Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam,

“Sunnah-sunnah fitrah itu ada lima: mencukur bulu kemaluan,khitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku.” (HR. At-Tirmidzi 2756)

Apa saja adab-adab merawat diri dalam Islam? Yuk simak penjelasan dibawah ini

1. Al-Istihdad (Mencukur Bulu Kemaluan)

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Dari Anas bin Malik RA ia berkata, ‘kami diberi batas waktu (oleh Rasulullah) dalam mencukur kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan dan mencabut bulu agar kami tidak membiarkannya lebih dari empat puluh malam.” (HR. Muslim)

Al-Istihdad atau mencukur bulu kemaluan yaitu dengan sesuatu yang tajam seperti pisau dan semisalnya.

Imam As-Syaukani memberikan penjelasan dalam kitab Nailul Authar,1:141 bahwa mencukur bulu kemaluan menggunakan istilah Istihdad yang artinya menggunakan pisau, karena dalam mencukurnya menggunakan pisau. Maka bisa dilakukan dalam bentuk dicukur (habis) dan dipotong pendek serta tidak mengapa pula menghilangkannya dengan obat penghilang rambut.

2. Khitan (Sunnat)

Salah satu syariat Islam dalam kebersihan adalah khitan yakni memotong ujung kemaluan laki-laki. Khitan disunnahkan untuk melakukannya pada hari ketujuh setelah kelahiran karena Rasulullah SAW mengkhitankan Hasan dan Husein (anak dari Fatimah Az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib) pada hari ketujuh kelahirannya.

Namun, khitan juga boleh ditunda sampai anak belum mencapai usia baligh karena dahulu Nabi Ibrahim berkhitan pada usia delapan puluh tahun.

3. Memotong Kumis

cintai diri sendiri

Bagi laki-laki muslim, syariat memotong kumis telah Rasulullah perintahkan dalam sabdanya, “Potonglah kumis, panjangkan jenggot dan selisihilah orang-orang manusia.” (HR. Muslim 55)

Dalam riwayat lain Rasulullah juga menyebutkan, "Selisihilah orang-orang musyrik, potonglah kumis dan panjangkan jenggot.” (HR. Ibnu Majah 3624)

Dari hadits diatas maka yang diperintahkan oleh Rasulullah adalah memotong kumis dan membiarkan jenggot (haram mencukur jenggot).

4. Mencabut Bulu Ketiak

Mencabut bulu ketiak termasuk kedalam adab merawat diri agar tubuh senantiasa dalam keadaan bersih dan terhindar dari penyakit.

Ibnu Qudamah menjelaskan, “Mencabut bulu ketiak adalah Sunnah karena bagian dari fitrah. Membiarkannya tidak dicabut adalah perbuatan yang buruk. Jika dihilangkan dengan mencukur atau dengan tawas maka hukumnya boleh, namun yang lebih afdhol adalah dengan mencabutnya.”

5. Memotong Kuku

Salah satu tanda kebersihan dan kerapihan diri adalah dengan kuku yang rapuh dan hal ini merupakan bagian dari Sunnah fitrah. Hendaknya seorang muslim memotong kukunya dimulai dari tangan kanan kemudian ke tangan kiri dan dari kaki kanan ke kaki kiri. Sebab Rasulullah senang memulai segala sesuatu dengan bagian kanan.

Bagi kesehatan, memotong kuku memiliki manfaat terhindar dari bakteri yang bersarang pada kuku yang panjang, mencegah penyakit dan mencegah infeksi jamur.

Demikianlah Islam sangat mengatur kehidupan manusia agar menjadi manusia terbaik dengan Aturan Allah dan Sunnah Rasulullah.