Al-Qur'an dan hadits telah banyak menjelaskan bahwa mengambil atau menggunakan harta anak yatim adalah perbuatan dosa besar. Allah menjanjikan balasan berupa siksaan neraka di akhirat bagi mereka yang melakukannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui ayat-ayat dan hadits yang membahas hal ini, agar kita dapat memahami dan meyakininya dengan baik, sehingga mampu menghindari perbuatan tersebut.
Dalam Al-Quran surat Al-Ma’un ayat 1-2, Allah berfirman, “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka mereka itulah orang yang menghardik anak yatim.” Ayat ini menyebutkan bahwa menghardik anak yatim, seperti mencaci atau membiarkannya dalam kesulitan, merupakan dosa besar. Bahkan, Allah memberikan teguran keras hanya untuk perbuatan memakinya, apalagi mengambil hartanya. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk menyayangi dan memberikan perlindungan kepada mereka.
Salah satu dosa besar adalah mengambil atau menggunakan harta anak yatim yang bukan menjadi hak kita. Perbuatan ini jelas merupakan pelanggaran besar dan juga disebutkan dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang merusak,” dan salah satu diantara perkara yang Rasulullah sebutkan adalah “Memakan harta anak yatim.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, disebutkan bahwa Allah akan memberikan balasan yang sangat pedih bagi mereka yang mengambil harta anak yatim. Tentu kita tidak ingin dibangkitkan di akhirat dalam keadaan yang menyedihkan seperti itu, bukan?
“Orang yang memakan harta anak yatim secara zalim akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak dalam keadaan keluar nyala api dari mulut, telinga, hdiung, dan matanya. Siapapun yang melihatnya pasti akan mengetahui bahwa ia adalah pemakan harta anak yatim.”
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk kedalam api yang menyala-nyala (nereka)”. Surat An-Nisa ayat 10 menjelaskan bahwa memakan harta anak yatim berarti menjerumuskan diri ke neraka. Perbuatan ini ibarat memakan api yang akan menyiksa diri di akhirat, sehingga harus dihindari.
Baca Juga: Mengapa Anak Yatim Begitu Spesial di Mata Islam? Temukan Jawabannya di Sini!
Larangan memakan harta anak yatim dalam Islam adalah bukti nyata bagaimana ajaran ini menjunjung tinggi keadilan dan melindungi yang lemah. Sebagai umat Islam, kita harus memahami pentingnya menjaga amanah ini agar terhindar dari dosa besar. Dengan demikian, keadilan sosial dapat terwujud, dan hak setiap individu terlindungi sesuai dengan tuntunan syariat.
Copyright © 2019 - 2024 Pondok Yatim & Dhu'afa All rights reserved.