Mengapa Anak Yatim Begitu Spesial di Mata Islam? Temukan Jawabannya di Sini!

Dalam Islam, anak yatim memiliki posisi istimewa yang sering disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Anak yatim didefinisikan sebagai anak yang kehilangan ayahnya sebelum mencapai usia baligh. Pernahkah sahabat bertanya, mengapa Islam begitu menekankan pentingnya memuliakan anak yatim? Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk mengamalkan nilai ini berdasarkan petunjuk agama. Kehilangan seorang ayah, yang seharusnya menjadi pelindung dan pemberi kasih sayang, tentu membawa kesedihan yang mendalam.

Rasulullah SAW sendiri menunjukkan cinta dan perhatian besar kepada anak yatim, serta selalu berusaha melindungi mereka. Mari kita telaah bersama alasan-alasan yang mendasari pentingnya memuliakan anak yatim dalam Islam.

Berinfaq kepada Anak Yatim Sebagai Amal Kebaikan

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

”Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).” Kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”(Q.S Al-Baqarah [2]:215) 

Ayat ini mengajarkan bahwa setiap harta yang kita miliki seharusnya dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, termasuk anak yatim. Berinfaq kepada anak yatim adalah salah satu amal yang dicintai Allah. Dengan berbagi rezeki, kita tidak hanya membantu mereka tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala di dunia serta akhirat.

Wujud Ketaqwaan kepada Allah SWT dengan Berbagi Kepada Anak Yatim

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 ۞ لَيْسَ الْبِرَّاَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَ ۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْا ۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

”Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Q.S Al-Baqarah [2]:177)

Ayat ini menekankan bahwa ketaqwaan seseorang tercermin dari tindakan membantu mereka yang membutuhkan, termasuk anak yatim. Berbagi rezeki kepada mereka, baik melalui donasi atau pemenuhan kebutuhan, dilakukan dengan niat tulus. Berbagi tidak akan mengurangi harta, tetapi justru mendatangkan pahala, menunjukkan kepatuhan kepada Allah SWT, dan memperkuat rasa cinta kita kepada-Nya.

Memuliakan Anak Yatim Meningkatkan Derajat Seorang Mukmin

Allah SWT berfirman:

كَلَّا بَلْ لَّا تُكْرِمُوْنَ الْيَتِيْمَۙ

”Sekali-kali tidak! Sebaliknya, kamu tidak memuliakan anak yatim” (Q.S Al-Fajr [89]:17)

Ayat ini mengingatkan kita bahwa Allah membenci mereka yang tidak menunjukkan kepedulian terhadap anak yatim. Sebaliknya, memuliakan mereka dengan berbagi kasih sayang dan rezeki adalah tindakan yang sangat disukai Allah. Melalui kepedulian ini, kita dapat meningkatkan derajat kita di sisi-Nya dan membuktikan akhlak mulia kita sebagai seorang mukmin.

Baca Juga: Yuk! Santunan Untuk Anak Yatim & Dhu'afa : Mengikuti Jejak Rasulullah SAW

Anak yatim memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Membantu dan memuliakan mereka adalah sarana mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala. Berbagi kepada anak yatim menunjukkan kepedulian, syukur atas nikmat Allah, serta meningkatkan ketaqwaan dan keberkahan dalam hidup. Mari tunjukkan kasih sayang kita kepada mereka yang membutuhkan.

Semoga kita senantiasa menjadi umat-Nya yang bertaqwa dan mampu memuliakan anak yatim. Aamiin.