Assabiqunal Awwalun artinya orang-orang terdahulu yang pertama kali memeluk agama Islam. Mereka yang termasuk dalam Assabiqunal Awwalun berasal dari kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW.
Orang yang termasuk dalam Assabiqunal Awwalun telah Allah berikan keistimewaan yang abadi, yakni masuk ke dalam surga-Nya yang kekal. Sesuai firman Allah SWT dalam Al-Quran surah At Taubah ayat 100, yang artinya:
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”
Surga yang Allah ridhai adalah hadiah untuk mereka karena senantiasa mendukung suka duka perjalanan dakwah Rasulullah SAW dalam menyebarkan agama Islam dan mengikutinya. Assabiqunal Awwalun di Islamkan secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi saat beliau berusia 40 tahun. Rasulullah mendapatkan wahyu pertamanya yaitu surat Al-Alaq dan mulai menyiarkan dakwah kepada orang-orang terdekatnya dahulu. Mulai dari keluarga hingga para sahabat.
Pada penjelasan berikut ini, ada 7 orang pertama yang termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun :
Orang yang pertama kali memeluk Islam dan masuk dalam golongan Assabiqunal awwalun adalah Ibunda Khadijah binti Khuwailid, istri Rasulullah SAW.
Beliau merupakan sosok yang pertama kali mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah dan mengikuti ajaran yang diturunkan Allah melalui Muhammad. Ibunda Khadijah juga orang yang pertama kali belajar tata cara berwudhu dan sholat langsung dari Rasulullah SAW.
Selama 25 tahun, sampai akhir hayatnya, Ibunda Khadijah menemani setiap langkah perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam. Harta dan tenaga, beliau curahkan semua demi keberlangsungan dakwah Rasulullah.
Assabiqunal Awwalun yang kedua datang dari kalangan sahabat, yakni Abu Bakar Ash Shiddiq. Abu Bakar merupakan laki-laki dewasa pertama dari golongan terpandang sekaligus sahabat karib Nabi Muhammad yang memeluk agama Islam.
Abu Bakar dikenal sebagai sosok terhormat dari Suku Quraisy yang berpenampilan sederhana dan berakhlak mulia. Selain itu, beliau adalah seorang saudagar kaya raya yang dermawan. Hartanya digunakan untuk menolong orang-orang yang kesusahan dan memerdekakan para budak.
Rasulullah SAW bersabda tentang beliau, bahwa tidak ada keraguan dalam diri Abu Bakar saat Nabi mengajaknya untuk memeluk Islam. Beliau menjadi orang yang mempercayai bahwa Rasulullah SAW adalah utusan Allah SWT. Abu bakar banyak turut andil dalam kegiatan dakwah Rasulullah dan orang pertama yang membenarkan apa yang disampaikan oleh Rasulullah.
Baca Juga : 4 Wanita Terbaik Dalam Sejarah Islam, Muslimah Wajib Tahu!
Bukan hanya berasal dari orang dewasa, golongan Assabiqunal Awwalun ada yang berasal dari kalangan anak-anak. Beliau adalah Ali bin Abi Thalib, keponakan Rasulullah yang memeluk Islam pada usia 10 tahun.
Kisah Ali bisa sampai memeluk Islam bermula ketika melihat Rasulullah dan Khadijah sedang melaksanakan salat. Ali bertanya-tanya mengenai aktivitas apa yang dilakukan oleh pamannya. Rasulullah menjelaskan kepada Ali bahwa hal yang demikian adalah aturan Islam, agama yang diridhai Allah dan bersaksilah atas Rabb dan utusan-Nya.
Ali bingung karena belum sepenuhnya paham. Jadi beliau tak langsung menerima ajakan Rasulullah dan ingin mendiskusikan hal ini kepada ayahnya, Abu Thalib. Namun, Rasulullah meminta Ali untuk merahasiakan hal ini kepada siapa pun. Atas izin Allah, hidayah datang kepadanya setelah berdiam diri semalaman di rumah Rasulullah. Lantas Ali mengucap dua kalimat syahadat di pagi harinya dan resmi masuk Islam.
Orang selanjutnya yang masuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun berasal dari kalangan budak. Namanya adalah Zaid bin Haritsah. Zaid merupakan salah satu orang yang spesial di hidup Rasulullah. Bagaimana tidak, beliau digelari sebagai kekasih Rasulullah sekaligus diangkat sebagai anaknya.
Sebelum bertemu dengan Rasulullah, Zaid bin Haritsah adalah seorang budak. Beliau menjadi tawanan perang karena diculik oleh suatu kaum yang menyerang desa tempatnya tinggal. Zaid yang berstatus budak tersebut dibeli oleh istri Rasulullah, Ibunda Khadijah.
Setelah memeluk Islam, dengan loyalitas dan pengorbanannya, Zaid menjadi orang yang setia berada disamping Rasulullah dan menemani kemana pun beliau pergi dalam menjalankan dakwahnya.
Selanjutnya ada putri-putri Rasulullah yang memeluk Islam dan masuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun. Mereka adalah Zainab, Fatimah, Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Mereka mengikuti jejak Khadijah, sang Ibu, yang tunduk pada ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah selaku ayah mereka.
Jika kalian bertanya mengenai anak laki-laki Rasulullah, atas kehendak Allah SWT, Qasim, Abdullah dan Ibrahim wafat saat masih berusia sangat belia. Mereka bertiga juga lahir sebelum Muhammad diutus menjadi Nabi dan Rasul.
Baca Juga : 7 Hal yang Harus Kamu Ketahui Seputar Qurban
Ummu Aiman memiliki nama asli Barakah binti Tsa’labah bin Amr bin Hashan. Beliau lebih dikenal dengan nama ‘Ummu Aiman’ atau 'Ibunya Aiman' karena diambil dari nama anaknya, Aiman bin Ubaid.
Ummu Aiman termasuk orang yang pertama kali memeluk Islam atau Assabiqunal Awwalun. Setelah masuk Islam, Ummu Aiman ikut Rasulullah hijrah ke Madinah dan ikut andil dalam Perang Uhud dan Perang Khaibar. Beliau bertugas sebagai membagikan air minum dan merawat pasukan muslimin yang terluka.
Ummu Aiman adalah sosok yang sangat dihormati dan disayangi Rasulullah. Bahkan Rasulullah menganggap beliau sebagai keluarganya sendiri. Rasulullah SAW bersabda, “Ummu Aiman adalah ibu setelah ibuku (Aminah binti Wahab).”
Selanjutnya ada sahabat Bilal bin Rabah yang termasuk dalam Assabiqunal Awwalun. Bilal adalah seorang budak milik Umayyah bin Khalaf. Ketika menjadi budaknya Umayyah, Bilal sering melihat Rasulullah berbicara dengan tuannya. Umayyah adalah pemuka Quraisy yang membenci Rasulullah SAW serta ajaran yang beliau bawa.
Karena sering mendengar percakapan antara Rasulullah dan Umayyah, Bilal takjub akan kemuliaan Rasulullah dalam menanggapi cercaan dari orang-orang yang zalim kepadanya. Hingga suatu hari, Allah SWT memberikan hidayah pada Bilal. Dengan segera, beliau menghampiri Rasulullah dan menyatakan ingin memeluk Islam.
Copyright © 2019 - 2024 Pondok Yatim & Dhu'afa All rights reserved.