Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap Muslim yang telah memenuhi syarat. Salah satu bentuk zakat yang paling umum adalah zakat mal, yakni zakat yang dikenakan atas harta tertentu seperti emas, perak, uang, hasil usaha, dan aset lainnya. Namun, bagaimana jika seseorang lupa atau lalai membayar zakat mal pada waktunya?
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jumlah zakat mal yang seharusnya dibayarkan. Pastikan perhitungan dilakukan dengan benar, meliputi:
Setelah menghitung, segera tunaikan zakat tersebut kepada pihak yang berhak menerima (mustahik). Penundaan lebih lanjut dapat memperpanjang tanggung jawab Anda di hadapan Allah.
Melupakan kewajiban zakat termasuk kelalaian yang harus diakui sebagai kesalahan. Oleh karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk bertaubat dengan tulus kepada Allah. Langkah taubat meliputi:
Jika jumlah zakat yang terlewat cukup besar sehingga sulit dibayarkan sekaligus, Islam memberikan kelonggaran dengan membayar secara bertahap. Pastikan untuk tetap memprioritaskan pembayaran zakat ini hingga seluruh kewajiban terlunasi.
Baca Juga : Zakat Mal di Era Digital: Mungkinkah untuk Membayar Zakat Secara Online?
Zakat mal harus diberikan kepada delapan golongan mustahik yang disebutkan dalam Al-Qur'an (QS At-Taubah: 60), yaitu fakir, miskin, amil zakat, mualaf, riqab (budak yang ingin memerdekakan diri), gharim (orang yang berutang), sabilillah (pejuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal). Penyaluran zakat yang tepat memastikan manfaatnya sesuai dengan tujuan syariat.
Agar tidak lupa lagi di masa depan, penting untuk menjadikan zakat sebagai bagian dari rutinitas ibadah tahunan. Sahabat dapat:
Kelalaian dalam membayar zakat mal adalah hal yang bisa diperbaiki selama seseorang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menunaikan kewajiban tersebut. Islam memberikan panduan yang jelas untuk mengganti zakat yang terlupa, mulai dari menghitung dan membayar zakat yang terlewat hingga bertaubat dan berkomitmen untuk lebih disiplin. Dengan niat yang tulus dan tindakan nyata, insya Allah kewajiban zakat yang ditunaikan dapat terpenuhi sesuai syariat.
Semoga Allah memudahkan kita semua dalam menunaikan kewajiban zakat dan menerima amal ibadah kita. Aamiin.
Copyright © 2019 - 2024 Pondok Yatim & Dhu'afa All rights reserved.