Keagungan Hari Arafah

Bulan dzulhijjah memiliki waktu-waktu mulia salah satunya yaitu Hari arafah pada tanggal 9 dzulhijjah. Pada hari ini seluruh umat muslim disunnahkan untuk berpuasa, sementara bagi jama’ah haji di hari arafah mereka sedang melaksanakan wukuf yang merupakan rukun haji dengan memperbanyak munajat dan memohon ampun kepada Allah SWT di padang arafah.

Keutamaan Hari Arafah

1. Hari Pengampunan Dosa

Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Aisyah RA, bahwa Rasul SAW bersabda, “Diantara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari api neraka adalah hari arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman, “Apa yang diinginkan oleh mereka?.” (Hr. Muslim No.1348)

Begitu juga Allah membanggakan umat muslim yang melaksanakan ibadah haji dan melakukan wukuf di padang arafah dengan berdoa dan memohon ampunan. Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash RA, bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah berbangga kepada para malaikat-Nya pada sore arafah dengan orang-orang di arafah, dan berkata: “Lihatlah keadaan hambaKu, mereka mendatangiKu dalam keadaan kusut dan berdebu.” (Hr. Ahmad)

2. Hari Disempurnakannya Agama dan Nikmat

hari arafah

Allah SWT menjadikan agama penutup ini dengan agama yang mulia sekaligus penyempurna dari ajaran agama terdahulu yakni agama islam.

Dalam sebuah riwayat dijelaskan, Dari Umar bin Khattab RA bahwasanya ada seorang yahudi yang berkata kepadanya: “Wahai amirul mukminin, sebuah ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya, andaikan ayat itu turun kepada kami, niscaya hari turunnya ayat itu akan kami jadikan hari raya. Umar bertanya: Ayat apa itu? Kemudian dia menjawab: Firman Allah SWT yang berbunyi: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmatKu dan telah Ku ridhai islam itu jadi agamamu.” (Qs. Al-Maidah ayat 3)

Umar kembali berkata: “Sungguh kami mengetahui hari dan tempat turunnya ayat itu, ayat itu turun kepada Nabi kami dan dia sedang berdiri di arafah pada hari Jum’at.” (Hr. Bukhari 45)

3. Hari untuk Berdoa dan Dzikir

Hari arafah adalah hari berbaik sangka kepada Allah SWT agar manusia tidak berputus asa dari RahmatNya. Di hari ini juga Allah SWT mengkaruniakan kepada jama’ah haji yang sedang wukuf dengan ampunan dan rahmat.

Abdullah bin Mubarok mengatakan, “Saya pernah menemui Sufyan Ats-Tsauri pada suatu senja di hari arafah dan beliau saat itu sedang bersimpuh di atas kedua lututnya lalu tampak air matanya mengalir. Saya pun bertanya kepadanya: “Siapakah gerangan yang lebih buruk keadaannya?" Sufyan menjawab: “Mereka yang menduga bahwa Allah tidak akan mengampuni mereka.” (Lathaiful Ma’arif)

Dalam hadits juga dikatakan, “Sebaik-baik doa adalah doa di hari arafah.” (Hr. Tirmidzi)

4. Para Salafus Shalih banyak Beramal Kebaikan di Hari Arafah

Salafus shalih adalah hamba Allah yang gemar berlomba-lomba dalam melakukan amal kebaikan. Hakim bin Hizam RA ketika beliau wukuf di arafah, beliau membawa 100 ekor unta yang gemuk-gemuk dan 100 orang budak. Beliau lalu memerdekakan budak-budaknya tersebut. Maka orang-orang pun menjadi riuh dengan menangis dan berdoa, mereka mengucapkan: “Wahai Rabb kami, inilah HambaMu yang telah membebaskan budak-budaknya. Kami adalah hambaMu maka bebaskanlah kami (dari siksa neraka).”

5. Hari Ied Umat Muslim

Hari arafah sejatinya adalah hari Ied atau perayaan bagi jama’ah haji yang sedang wuquf. Ini adalah hari ampunan dan pembebasan dari api neraka. Karena itulah bagi jama’ah haji, mereka tidak disunnahkan untuk berpuasa agar menguatkan mereka dalam berdzikir dan berdoa juga sebagai bentuk peneladanan kepada Nabi SAW.

Dalam hadits disebutkan, “Hari arafah dan hari-hari tasyrik adalah hari Id (Perayaan) kami umat islam. Dia adalah hari untuk makan dan minum.” (Hr. Abu Dawud)

Sunnah untuk Berpuasa di Hari Arafah

image

Begitu mulianya hari arafah hingga umat islam dianjurkan untuk banyak beramal shalih dan meninggalkan perbuatan sia-sia lagi penuh maksiat. Diantara amalan utama di hari arafah adalah berpuasa arafah atau puasa di tanggal 9 dzulhijjah. Hal ini sebagaimana dalam hadits Rasul SAW, "Puasa arafah menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (Hr. Muslim)

Dari hadits diatas, Rasulullah SAW menganjurkan umat islam untuk melaksanakan puasa arafah karena keutamaan di dalamnya yaitu menghapuskan dosa setahun yang lalu dan yang akan datang. Maka berbahagialah orang yang bisa melakukannya dan merugilah orang yang meninggalkannya. Namun, puasa ini hanya diperuntukkan bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji. Sebaliknya, bagi jamaah haji Allah berikan keringanan dan merupakan keadilan Allah kepada hambaNya dikarenakan pada tanggal 9 dzulhijjah jamaah haji melaksanakan wukuf untuk berdoa dan memohon ampunan pada hari itu di padang arafah.

Al-hafizh Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan, "Barangsiapa yang wukuf di arafah tahun ini, maka hendaknya dia melaksanakanan hak Allah yang dia ketahui. Barangsiapa yang tidak mampu menyembelih di mina, maka hendaknya dia menyembelih hawa nafsunya sehingga mencapai tujuan. Barangsiapa yang tidak bisa berangkat ke rumah suci (ka'bah) karena jauhnya jarak, maka hendaknya dia bergegas menuju Allah karena Allah sangatlah dekat dengan hambaNya." (Lathaiful Ma'arif)

Inilah keagungan hari arafah yang merupakan rangkaian amalan shalih di bulan dzulhijjah, juga beriringan dengan ibadah haji dan ibadah qurban. Semoga kita dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk selalu berada dalam kebaikan. Aamiin

Sahabat Pondok Yatim ingin menunaikan qurban? Yuk kunjungi website Qurban Pondok Yatim