Nama asli Imam Syafi’i adalah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’ bin as Saaib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin al-Muththolib bin Abdi Manaf Al-Muththolibi al-Qurasyi.
Imam Asy-Syafi’i lahir di wilayah Gazza, Palestina pada tahun 150 H/767 M dan menghembuskan nafas terakhirnya pada malam jum’at di akhir bulan Rajab tahun 204 H/819 M dalam usia 52 tahun dan dimakamkan di wilayah Fustat,Mesir.
Ayah Imam asy-Syafi’i bernama Idris bin Al-Abbas dan adapun Ibu dari Imam Syafi'i, para ulama ahli sejarah umumnya menyebutkan bahwa beliau berasal dari suku Azd. Adapun namanya, sebagaimana disebutkan oleh Imam al-Baihaqi, adalah Fatimah binti Ubaidillah bin al-Hasan bin al-Husain bin Ali bin Abi Tholib RA. Namun riwayat ini disebut oleh Imam Fakhrurrozi sebagai riwayat yang syad (lemah).
Namun sangat disayangkan bahwa ayah beliau wafat tidak lama setelah kelahiran Imam As-Syaf’i kecil di daerah Asqolan; sebuah kota di sebelah barat daya kota Palestina, dekat dengan wilayah Gazza.
Kecerdasan Imam Syafi'i terlihat sejak usia belia. Beliau belajar menulis dan membaca disamping belajar dan menghafal Al-Quran hingga pada usia tujuh tahun, beliau sudah hafal keseluruhan isi Al-Quran. Sanad bacaan Al-Quran Imam asy-Syafi’i menyambung sampai Nabi Muhammad saw, sebagaimana beliau ceritakan sendiri, “Aku berguru kepada Ismail bin Qostantin, dari gurunya Syibl, dari gurunya Abdullah bin Katsir, dari gurunya Mujahid, dari gurunya Ibnu Abbas, dari Ubai bin Ka’ab, dari Rasulullah saw.”
Untuk meningkatkan kemampuan bahasanya, Imam Syafi’i tinggal dan hidup bersama suku Hudzail dalam jangka waktu yang cukup lama untuk menuntut ilmu, beliau tidak hanya menguasai bahasa Arab dengan segala perangkatnya, tetapi beliau juga berhasil mengusai dan menghafal syair-syair arab, ilmu nasab dan sejarah bangsa Arab. Hingga sampai beliau dikenal sebagai pakar bahasa Arab, syair sekaligus nasab dan sejarah bangsa Arab. Sebuah keahlian mahal yang tidak banyak orang pada waktu itu mampu mengusainya.
Beliau adalah Sufyan bin Uyainah bin Maimun Abu Muhammad al-Kufi al-Makki. Lahir di Kufah tahun 107 H dan wafat di Mekkah pada tahun 198 H. Seorang Tabiut Tabi’in yang menjadi guru besar di kota Mekkah dalam bidang hadis dan ilmunya. Sekaligus seorang rowi terpercaya yang disepakati para ulama.