Umur yang panjang

Inilah Hakikat Umur yang Panjang

Makna Umur yang Panjang

Dalam hidup, tentu manusia menginginkan agar Allah memberinya umur yang panjang untuk dapat merealisasikan setiap rencana dalam hidupnya. Agama islam sendiri menilai panjang umur sebagai kenikmatan jika untuk kebaikan dan kebenaran.

Dalam sebuah hadits, seorang sahabat menanyakan kepada Rasulullah SAW: “manusia manakah yang lebih utama?” Beliau menjawab: “Yaitu orang yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya” (HR.Tirmidzi)

makna umur

Islam memandang umur yang panjang adalah umur yang hakiki bagi manusia dengan banyak mengumpulkan amal shalih yang menjadi bekal untuk kehidupan akhirat. Bukanlah menghabiskan waktu demi waktu dengan aktivitas yang tidak ada nilai pahala di sisi Allah.

Syaikh Ibnu  Atha’illah berkata : “Banyak sekali umur yang cukup panjang, namun sedikit isinya. Dan banyak sekali umur yang pendek, namun cukup banyak isinya. Barangsiapa Allah anugerahi berkah umur, maka dalam waktu sebentar saja ia mendapatkan anugerah Allah yang tidak dapat ia ungkapkan dengan kata-kata”

Dengan demikian, maka makna umur yang panjang ialah waktu demi waktu yang dihabiskan untuk pengabdian kepada Allah serta Bersikap baik kepada makhluk-Nya dengan ikhlas semata-mata hanya untuk Allah saja,meski dalam hitungan manusia umurnya pendek.

Sebaik-baik Peninggalan adalah Perbuatan Baik

peninggalan yang baik

Allah memberikan manusia taufik serta petunjuk untuk mengisi waktu hidupnya dengan amal kebaikan agar kelak ketika Allah memanggilnya (mati), ia mempunyai nilai hidup yang baik serta meninggalkan kebaikan.

Ilmu yang bermanfaat, Perbuatan baik, Mewariskan kesan yang baik, serta tempat yang membuahkan kebaikan juga generasi yang shalih seperti Pesantren, Yayasan sosial, dan Masjid. Itu semua merupakan jalan untuk menghasilkan nilai hidup yang baik sepanjang masa.

Rasulullah SAW menerangkan dalam sabdanya:

“Apabila anak adam meninggal,maka terputuslah amalnya, kecuali tiga macam, yaitu sedekah jariyah,ilmu yang bermanfaat,dan anak shalih yang mendoakannya” (HR.Muslim)

Segala kebaikan yang manusia tinggalkan ketika ia telah tiada,maka inilah umur kedua baginya. Mereka yang telah tiada namun Rahmat Allah terus mengucurinya disebabkan doa-doa orang yang merasakan kebaikan semasa hidupnya seakan-akan mereka masih hidup dengan umurnya yang panjang.

Sebuah syair mengatakan, “Denyut jantung seseorang mengabarkan kepadanya bahwa kehidupan hanyalah menit dan detik yang berlalu begitu saja. Maka tinggalkanlah setelah matimu, sebutan yang baik bagi dirimu maka itulah umur yang kedua bagimu”

umur yang baik

Inilah hakikat umur yang panjang dari perjalanan hidup manusia. Perjalanan yang penuh kebaikan itu memperoleh pahalanya dan pahala dari orang yang mengamalkannya hingga hari kiamat.

Begitu juga orang yang dalam perjalanannya penuh dengan keburukan, maka ia akan memikul dosanya dan dosa orang yang mengikutinya hingga hari kiamat.

Oleh karena itu para ulama mengatakan:

“Bahagialah orang yang apabila mati,maka mati pula dosa-dosanya. Dan celakalah orang yang mati sedangkan dosa-dosanya masih berlangsung sesudah kematiannya.

Wallahu A’lam Bishowab

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
%d blogger menyukai ini: