Muhasabah Diri

Perbanyak Musahabah Diri Yuk!

Musahabah untuk perbaiki diri sendiri

Apakah yang ada dalam diri sudah sesuai dengan ketentuan dan norma yang berlaku? Apakah diri kita telah sesuai yang diajarkan dalam agama? Apakah kita telah menjadi manusia yang lebih baik ataukah lebih buruk? hal tersebut harus dipertanyakan dan hanya diri kita dan Allah yang mengetahui jawabannya.

suatu ketika Umar bin Khattab berkata : “Hisablah dirimu sebelum dihisab! Timbanglah diri kalian sebelum diri kalian ditimbang! Sesungguhnya bercermin diri (bermuhasabah) bagi kalian pada hari ini lebih ringan daripada hisab di kemudian hari. Begitu juga dengan hari ditampakkannya amal-amal”

(diriwayatkan oleh Imam Ahmad)

Jika kita telah mengenal diri kita sendiri, kita bisa mengatasi nafsu dalam diri kita. Bermusahabah juga dilakukan untuk mengatasi nafsu amarah dalam hati seseorang mukmin. Imam Ahmad meriwayatkan,

“Orang yang berakal itu adalah orang yang mengendalikan nafsunya dan beramal sebagai persiapan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah itu adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya lalu berangan-angan kepada Allah (bahwa Dia akan mengampuninya).”

Sudah menjadi keharusan bagi setiap orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk tidak lupa mengitrospeksi nafsu, menyempitkan ruang geraknya, dan menahan gejolaknya. Orang yang tidak pernah mengintrospeksi nafsunya maka akan terus terbawa oleh nafsunya dan menjadikannya merugi disetiap waktunya.

Baca Juga : Meraih Ketenangan Jiwa

Jangan pernah kita berpikir bahwa tidak ada lagi yang perlu diperbaiki dalam diri kita. Selalu ada hal dalam diri kita yang perlu diperbaiki. Entah itu akhlak, pola pikir, dan keimanan. Sebab tidak ada manusia yang benar-benar sempurna. Kesempurnaan hanyalah milik Allah. Oleh karena itu kita perlu untuk bermusahabah dan memperbaiki hal buruk dalam diri kita.

kita bercermin melihat pantulan wajah dan tubuh, tapi kita abaikan apa yang ada dalam diri. Kita lupa bahkan mungkin enggan bercermin untuk melihat pantulan sikap, perilaku, dan pemikiran-pemikiran kita.

Mematut diri di depan cermin adalah hal yang mudah. Selintas pun bisa. Tapi melihat dan memeriksa pantulan perilaku, sikap, dan pikiran kita sendiri akan jauh lebih sulit. Butuh hati seluas lapangan bola (atau bahkan lebih luas lagi) untuk mau menerima siapa diri kita sebenarnya.

Butuh kedewasaan untuk menerima bahwa terdapat hal-hal dalam diri kita yang harus diperbaiki. Bagaimana kita bisa memperbaiki diri bila kita enggan mencari tahu dan enggan mengakui bahwa kita memiliki kekurangan?

Yang menghalangi diri kita dari memperbaiki diri adalah kesombongan dan keangkuhan diri yang kurang dewasa. Tidak mengakui kesalahan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Kita mesti waspada akan penyakit yang ada dalam hati kita.

Maka dari itu, sangat penting Bermusahabah memperbaiki diri dan hati, sehingga kita tidak jadi orang yang merugi. Rasulullah bersabda :

“Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia”

(HR. Tirmidzi).

Silahkan Kunjungi Panti Asuhan Yatim & Dhuafa Terdekat dengan lokasi anda, Pondok Yatim & Dhuafa kini membuka Asrama untuk Anak Yatim & Dhuafa di  4 Kota Besar seperti Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang.

Share Website Panti Asuhan ke Saudara, Sahabat dan Teman, Semoga menjadi Pahala Amal Jariya untuk Sahabat Yatim & Dhuafa.

3 komentar untuk “Perbanyak Musahabah Diri Yuk!”

  1. Pingback: Menangis Itu Baik - Pondok Yatim & Dhuafa

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
%d blogger menyukai ini: