1. Interaksi antara orang tua dan anak
Interaksi antara orang tua dan anak sangatlah penting, dengan begitu dapat diketahu sejauh mana efektivitas penanaman nilai pendidikan anak dalam lingkungan keluarga.
Pada era globalisasi ini banyak orang tua yang memilih untuk sibuk bekerja mencari penghasilan yang layak demi anaknya. Namun mereka lupa bahwa anak bukan hanya memerlukan sentuhan pendidikan formal yang bertaraf internasional dan berbiaya mahal.
Bukan pula gawai canggih nan mahal dan paket internet tanpa batas kuota, bukan pula uang jajan, makanan mahal dan cinema. Sesungguhnya yang sangat dibutuhkan anak ialah perhatian, cinta, dan kasih sayang orang tua.
2. Menjadi tempat untuk anak menyatakan keluh kesah
Anak-anak tidak hanya memerlukan perintah dan larangan, namun mereka ingin mendapatkan tempat curhat. Mereka tidak hanya memerlukan figur orang tua, namun mereka mandambakan sahabat.
Sahabat mau mendengarkan keluh kesahnya, yang mau mendengarkan curhatnya, yang betah mendengarkan keinginannya. Sesuatu yang murah dan tidak berbiaya, namun justru paling sulit diwujudkan orang tua.
Oleh karenanya hendaknya sebagai orang tua seyogyanya sabar untuk menjadi pendengar yang baik untuk anak-anak, sehingga mereka merasa dihargai dan dicintai. Menjadi sahabat yang baik, artinya selalu siap mendengarkan keluhan dan cerita anak-anak.
3. Berikan respon yang positif
Berikan respon yang positif saat anak-anak bercerita atau tengah curhat, karena dengan respon itu membuat mereka mengerti bahwa Anda tengah memperhatikan pembicaraannya. Ajukan berbagai pertanyaan ringan seputar ceritanya, namun jangan sampai membuat mereka merasa diinterogasi dan tidak nyaman.
Berikan pendapat yang bisa dimengerti sebagai anak-anak, tetapi jangan meluapkan emosi dan kemarahan saat Anda merasa mereka telah melakukan kesalahan. Luruskan kesalahan mereka dengan cara lembut dan bijak, cobalah menggali pendapat mereka dengan berbagai pertanyaan yang menggugah.
Terlebih pada anak remaja, pada dasarnya mereka tidak suka didikte dan digurui. Mereka ingin belajar, mereka mau berubah, namun mereka juga ingin diakui hak-haknya untuk memiliki masa muda yang indah.
Sebagai sahabat, semestinya Anda pandai mengarahkan anak-anak agar tetap berada pada koridor yang benar dan tidak larut dalam pergaulan bebas, tanpa harus mendikte dan menggurui.
4. Lakukanlah kegiatan bersama anak
Lakukanlah kegiatan bersama anak Anda dengan menemani dan mendampingi anak pada saat bermain dan belajar, Anda akan paham kebiasaan serta karakter anak.
Cermati apa yang mereka lakukan saat bermain, menonton, atau belajar. Perhatikan kreativitasnya dari aktivitas keseharian baik di rumah maupun di sekolah.
Dengan melakukan kegiatan bersama anak secara telaten dan sabar, Anda dapat memahami kelebihan dan kekurangan anak, memahami kondisi anak, mengerti situasi hati anak, mengerti hal-hal yang disenangi serta tidak disenangi anak, mengerti cara memasuki hatinya.
Anak-anak sangat senang jika orang tua nya menemani berbagai aktivitas yang mereka lakukan. Ini akan menimbulkan perasaan bangga dan percaya diri pada anak.