Madzhab Berqurban

Larangan untuk Orang yang Berqurban

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Bila telah memasuki 10 (hari bulan Zulhijjah) dan seseorang ingin berqurban, maka janganlah dia ganggu rambut qurbannya dan kuku-kukunya.” (HR. Muslim) 

madzhab berqurban
 

Hadits di atas menjelaskan larangan bagi orang yang ingin berqurban yaitu mencukur rambut atau memotong kuku sejak masuk bulan dzulhijjah hingga sembelihan itu disembelih. Jadi larangannya tidak hanya berhenti di hari raya Ied Adha; karena bisa jadi sembelihannya dilakukan di tanggal 11 atau 13 dzulhijjah. 

Kata Imam Nawawi dalam al-majmu’ (8/392) terkait hadits di atas: “Yang dimaksud dengan larangan mengambil kuku dan rambut yaitu larangan memotong kuku atau membelah atau dengan cara lainnya.”

“Larangan menghilangkan rambut adalah menghilangkan rambut dengan cara cukur, memotong, mencabut, membakar, mengambil dengan kapur atau dengan cara yang lainnya. Apakah itu rambut ketiak, jenggot, rambut kemaluan, rambut kepala dan rambut-rambut lain yang terdapat di badan.”

Ada perbedaan oleh para ulama tentang kesimpulan hukum dari larangan ini. Apakah larangannya untuk keharaman, atau larangannya hanya kemakruhan saja, Atau malah larangan itu tidak berarti haram juga tidak berarti makruh karena ada sharif (yang memalingkan) menjadi kebolehan.

Berikut penjelasan dari beberapa ulama :

Larangan bagi orang yang Berqurban

1. Menurut Madzhab Syafi’i dan Maliki

Madzhab Berqurban

Ulama Syafi’i dan Maliki melihat larangan dalam hadits ini sebagai sebuah anjuran saja, bukan keharusan. Maksudnya ialah memotong kuku atau mencukur rambut bagi yang ingin berqurban sejak tanggal 1 dzulhijjah hukumnya makruh alias tidak dianjurkan. Itu artinya tidak masalah seseorang yang ingin qurban jika ia mencukur rambut atau juga memotong kukunya antara tanggal 1 dzulhijjah sampai sembelihannya dilakukan. Hanya saja, akan sangat jauh lebih baik jika ia membiarkan kuku dan rambutnya untuk tidak dicukur atau dipotong.

Imam Asy-Syairazi dari kalangan mazhab Asy-syafi’iyah dalam matan Al-Muhazzab (al-Majmu’ 8/392) menyebutkan : Siapa yang ingin berqurban, ketika masuk bulan dzulhijjah, dianjurkan baginya untuk tidak mencukur rambut juga tidak memotong kuku sampai ia menyembelih.”

2. Menurut Madzhab Hanabilah

Ulama dari kalangan madzhab hanabilah mengharamkan potong kuku serta cukur rambut bagi mereka yang ingin qurban. Alasannya karena memang hadits yang disebutkan terlalu eksplisit untuk diartikan sebagai kesunahan.

Imam Ibnu Qudamah dalam kitabnya al-Mughni (11/96) juga menyebutkan pendapat Imam Abu Hanifah yang mana Imam Abu Hanifah tidak melihat adanya keharaman bagi yang ingin berqurban untuk tidak potong kuku atau cukur rambut.

Madzhab Berqurban

Beliau (Imam Abu Hanifah) menilai larangan itu bukanlah untuk orang yang qurban, melainkan untuk orang yang sedang ihram di tanah haram. Dan memang haram bagi para muhrimin untuk poto kuku serta cukur rambut sampai mereka tahallul. Bukan hanya itu, haramkan juga bagi mereka untuk menikah, haram untuk menggauli pasangan mereka yang sah, serta dilarang juga berpakaian kecuali pakaian ihram.

Pada akhirnya perkara terkait hal ini masih dalam perdebatan. Maka, dapat dipahami bahwa hal ini tidak mutlak haram, itu yang diaminkan oleh madzhab Syafi’iyyah. Akan tetapi beberapa ingin mengambil kesunahan untuk tidak potong kuku dan cukur rambut, itu sangat bagus sekali. 

Hal yang harus diperhatikan ialah bahwa kita juga harus dan wajib melaksanakan shalat 5 waktu yang syaratnya adalah suci dan bersih dari najis. Biasanya kuku yang panjang itu mengandung kotoran yang sangat mungkin mengandung najis. Kalau dengan alasan ingin qurban sehingga ia tidak potong kuku padahal kukunya sudah panjang dan kotor pula, tentu itu perbuatan yang tidak bagus. 

Pondok Yatim dan Dhu’afa dengan mengusung Tema “JIWA MUSLIM BERANI BERQURBAN” mengajak kaum muslimin untuk berbagi kebaikan serta berkah dengan menunaikan ibadah qurban bersama Pondok Yatim dan Dhu’afa. Mari segerakan kebaikan melalui qurban. Siapkan Qurban terbaik anda melalui /https://qurban.pondokyatim.or.id/

Semoga Allah mudahkan kita untuk Berqurban Tahun ini. Aamiin Allahumma Aamiin

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
%d blogger menyukai ini: