Salah satu hikmah adanya perintah puasa khususnya di bulan Ramadhan ialah membuat orang kaya atau yang bisa makan dengan cukup dapat merasakan bagaimana rasanya menahan perut yang lapar. Dari sini, diharapkan dalam jiwa mereka tumbuh kepekaan terhadap penderitaan orang yang kurang mampu sehingga orang yang mampu dapat membantu dengan lebih lagi.
Saat bicara tentang kenyang dan lapar tentu semua orang akan memahaminya karena tak ada orang yang bisa lepas dari makanan. Manakah yang lebih baik, terlalu banyak makan hingga kenyang atau makan secukupnya saat lapar dan tidak sampai kenyang?
Rasulullah SAW menjelaskan dalam sabdanya,
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”.
Berikut Ini 5 Hikmah dari adanya rasa lapar dari Imam Ghazali RA :
1.Lapar menjadikan Hati Bersih
Bersihnya hati, menjadikan pikiran cemerlang, karena kenyang akan menyebabkan kebodohan dan membutakan hati. Seperti yang dikatakan oleh Abu Yazid Al-Bustomi: “lapar itu bagaikan mendung, jika seseorang lapar maka hatinya akan menurunkan hujan hikmah.”
2.Menumbuhkan Sifat Tawadhu serta Menghilangkan Sifat Sombong dan Serakah
Rasulullah SAW saat ada yang menawarkan kepadanya dunia dan seisinya Beliau menjawab,
“Tidak, biarkan sehari aku kenyang dan sehari aku lapar, saat lapar aku sabar dan saat kenyang aku bersyukur. Ketahuilah bahwa perut dan farji adalah satu pintu menuju neraka dan dasarnya adalah kenyang. Sedangkan merasa hina adalah satu pintu menuju surga dan dasarnya adalah lapar.
Barangsiapa yang menutup pintu neraka berarti telah membuka pintu surga karena keduanya itu berlawanan sebagaimana timur dan barat, mendekat ke salah satunya berarti menjauh dari yang lain.”
3.Lapar Membuat Manusia Tidak Melupakan Cobaan dan Siksaan Allah
Tidak melupakan cobaan dan siksaan Allah, karena orang yang kenyang kerap menjadikan dirinya melupakan orang yang kelaparan. Hamba yang cerdas adalah yang selalu mengingat bencana akhirat saat melihat bencana yang menimpa orang lain, saat haus dia mengingat hausnya manusia di akhirat, dan saat kelaparan dia mengingat betapa laparnya manusia di neraka.
Nabi Yusuf AS saat ditanya kenapa Anda lapar padahal Anda memiliki kekayaan dunia, beliau menjawab, “Saat kenyang aku takut melupakan orang-orang yang kelaparan”.
Jadi, mengingat orang yang kelaparan adalah salah satu dari faidah lapar karena hal itu akan mendorong seseorang untuk berbelas kasihan kepada sesama, sedangkan orang yang kenyang tak akan tahu jerih payah dan sedihnya orang yang kelaparan.
4. Mengurangi Tidur dan Membuat Semangat Bangun Malam
Abu Sulaiman Ad-Daroni mengatakan: “Orang yang kenyang akan terkena 6 penyakit; kehilangan nikmatnya munajat, tak mampu menghafal hikmah dengan baik, hilang rasa kasihan kepada sesama karena saat kenyang dia menganggap semua orang sedang kenyang, berat untuk melakukan ibadah, syahwatnya meningkat, dan orang-orang mondar-mandir ke masjid tapi dia mondar-mandir ke toilet.”
Orang yang kenyang pasti akan banyak minum, dan yang banyak minum kemudian akan banyak tidur, dan banyak tidur membuang-buang umur, padahal umur adalah harta yang sangat berharga. Orang yang banyak tidur akan kehilangan waktu untuk shalat malam.
5. Menghindari Jalan Maksiat
Sebagian ahli hikmah mengatakan: “Aku melampiaskan kebutuhan-kebutuhanku dengan cara tidak melakukannya, hal itu membuat hatiku lega.”
Sebagian ulama menjawab ketika seseorang menanyakan kepadanya, “Kenapa Anda tidak menjaga kesehatan tubuh Anda padahal usia Anda sudah lanjut (sering lapar)? Beliau menjawab, saat kenyang aku takut tubuhku tak bisa kukendalikan, lebih baik aku bawa tubuhku menuju bahaya daripada aku yang bawa menuju maksiat.
Kesimpulannya, bahwa kerusakan seseorang karena cinta dunia, cinta dunia disebabkan oleh perut dan farji, dan sebab syahwat farji adalah adanya syahwat perut. Jadi, lapar itu menutup pintu neraka dan tentunya membuka pintu surga. Rasulullah bersabda: “Sering-seringlah mengetuk pintu surga dengan cara lapar”.