Belakangan ini banyak sekali yang melakukan gerakan “Aksi Berbagi”. Semua berlomba ingin berbagi dan memberi kebaikan bagi sesama. Altruisme atau perilaku mendahulukan kepentingan orang lain sejak lama menjadi salah satu nilai baik yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Anda tentu tidak asing dengan ekspresi kebahagiaan yang terpancar dari wajah seseorang ketika diberi kebaikan. Seseorang merasakan puas bahkan bahagia luar biasa ketika ia merasakan juga kebahagiaan atas pemberian Anda.
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh Professor Michael Norton di Harvard Business School menemukan bahwa memberi uang pada orang lain lebih meningkatkan kebahagiaan orang-orang yang diteliti ketimbang uang tersebut digunakan untuk keperluannya sendiri.
Banyak ilmuwan yang juga meyakini bahwa perilaku peduli pada orang lain dapat mengeluarkan endorfin di otak dan menghasilkan sebuah perasaan positif yang disebut sebagai “helper’s high”.
Ketika Anda memberi pada orang lain, Anda tidak hanya memberikan sesuatu, tapi Anda juga memberikan energi bersama pemberian itu. Bila Anda memberi dengan penuh ketulusan akan perasaan cinta dan kasih sayang, maka energi yang Anda berikan pada orang tersebut adalah positif, berupa rasa senang.
Sebaliknya, jika pemberian tidak didasari oleh rasa senang, misalnya keterpaksaan, maka energi yang Anda kirimkan bersama pemberian Anda itu adalah perasaan negatif.
Baca Juga : Santunin Anak Yatim & Dhuafa, Online Aja
Energi yang Anda kirimkan sangat penting melebihi dari pemberian itu sendiri. Ketika Anda memberikan energi cinta dan kasih, maka efek yang Anda dapatkan adalah rasa senang dan bahagia. Rasa ini tidak akan Anda dapatkan jika Anda memberikan energi negatif. Itulah sebabnya mengapa harus ikhlas dan senang saat memberi.
Sekecil apapun pemberian kamu kepada orang lain, mereka akan senang dan mengingatnya. Bukan tidak mungkin, saat kita bertemu di jalan, akan saling sapa dan saling tolong menolong. Tangan kita akan menjadi lebih terbuka untuk saling berangkulan, bersatu setelah saling berbagi.
Oleh karenanya seseorang yang berpendapat bahwa memberi itu akan mengurang sesuatu milik Anda, sudah pasti tidak benar keapsahannya karena saat Anda memberi, maka di saat yang sama Anda juga menerima.
Berbagi bukan semata-mata untuk di lihat oleh seseorang, tetapi yang dilihat adalah bentuk kepedulian antar sesama manusia.
Pingback: Kegiatan Saat 1 Muharram di Indonesia - Pondok Yatim & Dhuafa