Sahabat masih ingat kah kalian dengan Ibu Yati dan Bapak Maman, mereka berdua adalah seorang pemulung, yang tiap harinya mengumpulkan sampah untuk mendapat rizki yang halal. Beliau mengumpulkan uang selama 3 tahun untuk dapat membeli 2 ekor kambing dari hasil memulungnya dan digunakan untuk berqurban.
Hasil yang didapat dari memulung hanya untuk sekali makan saja. Oleh karenanya beliau harus mengikat pinggang untuk membeli makan.

Ibu Yati mengaku sudah seumur hidup ingin berqurban. Wanita tua asal Madura itu malu terus mengantre daging qurban. Keinginan ini terus menguat, saat bulan Ramadan. Ibu Yati makin giat menabung.
Berdasarkan kisah tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ibu Yati dan Maman telah memiliki semangat jiwa muslim berani berqurban. Tidak ada kata untuk tidak bisa menunaikan perintah berqurban, walaupun mereka adalah seorang pemulung dan akhirnya kisah yang dialami Ibu Yati dan Maman dapat menginspirasi banyak orang.
Melalui Pondok Yatim & Dhuafa, sahabat dapat menyisihkan sebagian harta yang Anda miliki untuk berqurban dan berbuat kebaikan dengan membantu sesama. Sudah saatnya bagi kita untuk menyisihkan harta yang kita miliki untuk membantu sesama. Dengan menyisihkan harta untuk berbagi, terdapat berbagai makna kebaikan di dalamnya.
Silahkan Kunjungi Panti Asuhan Yatim & Dhuafa Terdekat dengan lokasi anda, Pondok Yatim & Dhuafa kini membuka Asrama untuk Anak Yatim & Dhuafa di 4 Kota Besar seperti Jakarta, Depok, Bekasi dan Tangerang.
Share Website Panti Asuhan ke Saudara, Sahabat dan Teman, Semoga menjadi Pahala Amal Jariya untuk Sahabat Yatim & Dhuafa.