Islam bukanlah agama yang hanya mengajarkan ibadah kepada Allah Ta’ala, akan tetapi agama ini juga mengajarkan ajaran sosial yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia yakni melalui ibadah qurban yang istimewa serta lahir dari teladan kita nabi Ibrahim as dan putranya Nabi Ismail as.
Allah mengabadikan kisah ini dalam ayat Al Qur’an Surat Ash-Shaffat : 102-111
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?” Ia menjawab: “Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya di atas pelipisnya, (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami memanggilnya: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.”
“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim.” Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”
Keutamaan-Keutamaan Ibadah Qurban
1. Perintah Allah Ta’ala
Qurban adalah ibadah yang disandingkan dengan shalat dalam Al-Qur’an oleh Allah. Dua ibadah yang agung ini, yaitu shalat dan qurban yang keduanya termasuk keta’atan yang paling agung dan mulia.
Allah Ta’ala berfirman, “Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).” (QS. Al- Kautsar:2)
2. Ibadah Harta yang Mulia
Qurban berarti mengeluarkan harta untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan ini merupakan sebagus-bagusnya ibadah seorang hamba. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan: “Ibadah harta yang paling mulia adalah qurban dan ibadah badan yang paling mulia adalah shalat”.
3. Mengajarkan Sosial
Apabila menyelami nilai-nilai ibadah qurban ini, maka mengantarkan kita kepada ajaran sosial yakni kepedulian terhadap sesama serta menghapus kesenjangan antara si kaya dan si miskin.
Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i)
Dimanakah Utamanya Menunaikan Qurban?
Sebenarnya menunaikan qurban boleh dan bisa dimana saja. Karena dalam ibadah qurban, yang menjadi inti ibadah adalah menyembelih. Dan menyembelih qurban, boleh diwakilkan kepada orang lain. Namun, yang akan menjadi bahasan di sini, mana yang lebih afdol atau lebih besar pahalanya?
“SEMAKIN BESAR MANFAAT QURBAN, SEMAKIN BESAR PAHALANYA”
Pertimbangan dimana kita qurban, kita lihat mana yang lebih besar manfaatnya. Masyarakat mana kiranya yang paling miskin dan butuh pada daging qurban. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah menyimpulkan, setelah beliau mempelajari dalil-dalil qur`an dan hadits,
“Sebaik-baik amal shalih, adalah yang paling besar unsur ketaatannya kepada Allah dan yang paling besar manfaatnya bagi pelakunya’’ (Majmu’ Fatawa 22/3)
Oleh sebab itu, Pondok Yatim dan Dhu’afa dengan mengusung Tema “JIWA MUSLIM BERANI BERQURBAN” mengajak kaum muslimin untuk berbagi kebaikan serta berkah dengan menunaikan ibadah qurban bersama Pondok Yatim dan Dhu’afa. Mari segerakan kebaikan melalui qurban. Siapkan Qurban terbaik anda melalui /https://qurban.pondokyatim.or.id/
Semoga Allah mudahkan kita untuk Berqurban Tahun ini. Aamiin Allahumma Aamiin