Selain kewajiban umat muslim untuk berhaji, kemeriahan Idul Adha ditandai pembagian hewan qurban. Di tinjau dari segi kesehatan, momen ini dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi rakyat Indonesia.
Berdasarkan data yang kami peroleh melalui situs Kompas 689 responden berusia minimal 17 tahun di 12 kota besar pada Agustus 2015 memaparkan bahwa frekuensi konsumsi daging sapi Indonesia masih rendah.
Dalam satu bulan, sebanyak 42,4 persen responden mengaku mengonsumsi daging sapi segar hanya 1-2 kali. Bahkan, sebesar 20 persen tidak pernah mengonsumsi daging sapi dalam sebulan.
Rendahnya tingkat konsumsi itu dapat dipahami, karena daging sapi masih menjadi barang mahal yang tidak setiap orang mampu membelinya setiap saat. Untuk itulah, Idul Adha menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memperbaiki asupan gizi hewani, khususnya yang berasal dari daging sapi dan kambing setidaknya setahun sekali.
Dilihat dari kandungan gizinya, berikut manfaat daging qurban bagi tubuh:
Protein tinggi
Sumber protein hewani dalam daging qurban mengandung protein esensial yang tidak terdapat dalam nabati. Protein membantu membentuk tubuh, tulang, dan massa otot. Baik daging sapi dan kambing, keduanya adalah sumber protein yang baik.
Mengandung zat besi
Selain protein, daging sapi dan kambing merupakan sumber zat besi. Kandungan zat ini memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan sel dan mengangkut elektron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Manfaat zat besi lainnya adalah untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang rusak agar terhindar dari penyakit. Pada hewan qurban, zat besi lebih banyak terdapat dalam daging sapi.
Mengandung vitamin
Daging qurban juga kaya akan vitamin B kompleks yang berguna untuk menjaga keseimbangan air pada tubuh. Vitamin B kompleks adalah jejeran vitamin B1, B2, B3, B6, B11, dan B12. Fungsi lain vitamin ini ialah, merangsang kinerja saraf mata, membentuk sel darah, hingga membantu proses pertumbuhan.
Atur pola konsumsi
Selain vitamin, daging qurban mengandung omega 3, selenium dan rendah sodium. Namun, baik daging sapi atau pun kambing memiliki kadar kolesterol. Maka dari itu, tidak disarankan untuk mengonsumsi secara berlebihan.
Untuk menyiasatinya, atur pola konsumsi dengan memperhatikan kebutuhan gizi dan porsi yang cukup. Disarankan untuk mengkombinasikan masakan yang berbahan dasar daging dengan sayur agar kebutuhan gizi dapat seimbang.
Kemeriahan pada saat Idul Adha kadang membuat orang lupa memperhatikan kesehatan. Tak jarang, banyak orang mengonsumsi daging secara berlebihan.
Berbagi kebahagiaan
Kembali pada tema yang dibahas, berbagi daging qurban dapat dijadikan upaya memperbaiki gizi masyarakat Indonesia. Bagi yang mampu boleh berqurban, sedangkan bagi yang kurang mampu dapat ikut menikmati daging qurban.
Sayangnya, distribusi daging qurban belum merata. Bila di masjid A, hewan qurban yang terkumpul bisa berpuluh-puluh, belum tentu demikian dengan masjid B.
Di era digital seperti ini, kemudahan untuk berqurban dapat dilakukan walaupun dari rumah. Dengan ikut berqurban melalui situs resmi Pondok Yatim & Dhuafa sahabat yatim & dhuafa dapat membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu untuk memenuhi gizi mereka.
Pingback: Laksanakan Qurban Dengan Mudah di Pondok Yatim & Dhuafa - Pondok Yatim & Dhuafa
Pingback: Keutamaan Bulan Muharram - Pondok Yatim & Dhuafa