Salah satu hal yang wajib kita imani adalah mengimani Asmaa (Nama) Allah Ta’ala. Salah satu nama Allah yakni Ar-Rahman terkandung sifat rahmat/kasih sayang yang sempurna. Sampai-sampai Nabi Muhammad SAW mengatakan dalam haditsnya bahwa, “Allah jauh lebih penyayang kepada hamba-Nya daripada kasih sayang seorang ibu kepada bayinya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Abdullah bin ‘Amr RA, Nabi SAW bersabda, “Orang-orang yang penyayang maka akan disayang oleh Ar-Rahman. Sayangilah para penduduk bumi niscaya Dzat yang berada di atas langit akan menyayangi kalian.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Sifat Ar-Rahman Allah kepada Manusia
Nama Ar-Rahman menunjukkan kasih sayang Allah yang Maha luas mencakup seluruh makhluk, baik orang yang beriman maupun orang kafir. Rahmat Allah bagi orang beriman adalah dalam bentuk pemberian taufik kepada mereka untuk mengikuti kebenaran, meniti jalan yang lurus, dsb.
Adapun rahmat untuk orang beriman di akhirat adalah Allah masukkan mereka ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan dan Allah selamatkan mereka dari neraka. Sementara itu, Rahmat Allah bagi orang kafir di dunia adalah dengan Allah memberikannya kesehatan, makanan, minuman, dsb. Adapun di akhirat rahmat itu berupa keadilan dalam hal hisab dan balasan untuk mereka.
Imam Bukhari Rahimahullah membuat bab di dalam Sahih-nya dengan judul “Rahmat kepada manusia dan binatang-binatang”. Salah satu dalil yang beliau bawakan adalah hadits dari Anas bin Malik RA, bahwa Nabi SAW dalam sabdanya,
“Tidaklah seorang muslim yang menanam sebatang pohon/tanaman kemudian dimakan hasilnya oleh manusia ataupun binatang kecuali hal itu akan dicatat sebagai sedekah baginya.” (HR. Bukhari)
Disinilah terlihat bahwa kasih sayang dan rahmat Allah Ar-Rahman tidak hanya kepada manusia saja, tetapi hewan dan tumbuhan-pun Allah berikan kasih sayangNya.
Rasulullah dan Sikap Kasih Sayangnya
Rasulullah SAW sebagai suri teladan juga menerapkan Asma Allah Ar-Rahman dalam kehidupannya, baik itu kepada sesama manusia maupun kepada ciptaan Allah yang lain seperti Hewan dan Tumbuhan. Sebagaimana dalam hadits,
“Suatu waktu, saat Rasulullah bepergian dengan sahabatnya yakni Ibnu Mas’ud, di perjalanan ada sahabat yang melihat seekor burung dengan dua anaknya. Lalu dengan sengaja ia mengambil kedua anak burung tersebut dan membuat induk burung kebingungan dan terbang mengiringi rombongan Rasulullah SAW. Ketika itu Rasulullah SAW bersabda: “Siapakah yang menyusahkan burung ini dan mengambil anaknya? Kembalikan anak-anaknya padanya.” (HR. Abu Dawud)
Bentuk lain dari sikap Ar-Rahman atau kasih sayang yang Rasulullah SAW contohkan yakni dengan memberikan makan dan membantu kesulitan saudara muslim. Rasulullah bersabda, “Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian sampai dia mencintai bagi saudaranya apa-apa yang dia cintai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhari)
Syaikh Abdul Aziz Ar-Rajihi Hafizhahullah berkata, “Didalam hadits ini mengandung keterangan bahwa semestinya seorang muslim berusaha mengerahkan kemampuannya demi kebaikan saudaranya sebagaimana atas apa yang ia usahakan demi kebaikan dirinya sendiri. Maka jangan sampai ia merasa kenyang sementara tetangganya kelaparan…”
Demikianlah Allah memiliki sifat Ar-Rahman kepada makhluk-Nya, begitu pula Rasulullah sebagai utusanNya yang memberikan contoh bentuk kasih sayang kepada makhluk Allah di bumi ini, hendaknya menjadikan kita mampu mengikuti dan merapkan sikap ini dalam kehidupan sehari-hari.