Lebaran Yatim

10 Muharam, Momen Saling Terhubung Dengan Anak Yatim

10 Muharam, Momen Saling Terhubung Dengan Anak Yatim – Jika pada lebaran Idul Fitri menjadi momen berkumpul dan sungkem dengan keluarga, ayah dan bunda. Maka nikmat berkumpul dengan keluarga itu mungkin tak dirasakan oleh anak yatim.Tak punya orang tua, bukan berarti anak yatim dan piatu tak berhak bahagia di hari besarnya umat muslim ini. Itulah sebabnya Allah memerintahkan mengeluarkan zakat dan sedekah bagi mereka. Zakat di waktu tertentu seperti Idul Fitri dan sedekah di hari biasa adalah salah satu momen yang menghubungkan antara si kaya dan si miskin.

Di momen inilah, ukhuwah islamiyah kembali di tegakkan. Saling peduli antar sesama. Si kaya tidak menutup mata atas kehadiran si miskin, pun sebaliknya si miskin menghormati kehadiran si kaya. Tidak ada perdebatan masalah ini karena perintah zakat wajib bagi orang beragama islam yang mampu.

Anak yatim dan piatu memiliki posisi istimewa dalam islam. Dalam beberapa hadits dan Firman Allah dalam Al Quran, jelas memerintahkan agar kita senantiasa menyayangi anak yatim. Nabi SAW menjamin orang-orang yang peduli dan menyayangi anak yatim akan mendapat syafaatnya kelak di hari kembangkitan dan duduk di dekat Nabi Muhammad SAW.

Saking istimewanya posisi anak yatim dalam islam, ada momen yang di khususkan untuk berbagi bersama anak yatim piatu yaitu, momen 10 Muharram (Assyura). Momen ini lebih di kenal dengan sebutan Yatama atau hari raya anak-anak yatim. Tentu berbagi atau sedekah untuk anak yatim sangat mulia dan dapat di lakukan kapan saja, terlebih pada hari Yatama yang jatuh pada Assyura-10 Muharram tersebut.

Momen hari Yatama atau hari raya anak yatim ini tentu tidak seperti hari-hari besar lainnya layaknya Idul Fitri dan Idul Adha. Hari raya anak yatim yang jatuh pada 10 Muharram tersebut hanya ungkapan bahagia dan rasa saling berbagi dan terhubung dengan anak yatim. Ini di karenakan pada tanggal 10 Muharram tersebut, ada banyak orang yang mencurahkan perhatian serta santunan kepada mereka yang yatim lagi piatu.

Momentum hari Assyura-10 Muharram ini acap kali dijadikan sebagai Idul Yatama atau hari raya anak yatim, merujuk pada anjuran untuk menyantuni dan memberikan perhatian untuk anak-anak yatim pada hari tersebut. Ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW begitu sangat menyayangi anak-anak yatim. Beliau Rasulullah SAW lebih mencintai lagi anak yatim pada hari Asyura (10 Muharram).

Berikut ini kemuliaan hidup yang diperoleh karena sebab mencintai anak yatim.

1. Seperti yang kita tahu, sedekah itu mengayakan.

Allah menjamin harta yang di pergunakan di jalan Allah akan kembali berlipat ganda. Orang sedekah tidak akan menjadi miskin. Apalagi harta yang dibelanjakan bagi anak yatim, bukan hanya Allah akan mengganti dengan berlipat ganda, tapi juga Allah menjamin kemuliaan hidup dunia-akhirat bagi orang-orang yang mencintai dan menyantuni anak yatim.

2. Keberkahan dalam rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim.

Orang-orang yang memelihara dan mencintai anak yatim dalam rumahnya, Allah menjamin keberkahan dalam rumah itu. Tak peduli bentuk rumahnya bagus atau jelek, ada berkah yang takkan pernah putus di dalamnya karena sebab mencintai dan memelihara anak yatim. Seperti penggalan dalam sebuah hadist riwayat Ibnu Majah, Rasul bersabda, sebaik-baiknya rumah kaum muslimin adalah yang di dalamnya memelihara anak yatim.

3. Menyucikan dan melembutkan hati dan juga jiwa.

Tidak hanya memberikan berkah dalam hidup, mengasihi anak yatim juga dapat melembutkan hati  yang mengeras sehingga membuat jiwa menjadi jiwa pemurah. Jiwa yang pemurah serta hati yang lembut merupakan sifat yang disukai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan Rasul pernah bersabda yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa tidak akan sempurna keimanan seseorang sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

4. Dekat dengan Nabi SAW di hari surga.

Salah satu keutamaan yang didapat dengan memuliakan anak yatim yakni akan sangat dekat dengan Nabi SAW di surga. Seperti perumpamaan dekatnya jari telunjuk dan jari tengah. Bagian ini tentu menjadi mimpi semua umat Rasulullah kelak di hari akhir. Dengan memuliakan anak yatim, Rasul menjanjikan hal ini pada umatnya.

Itulah beberapa keutamaan mencintai anak yatim dan tentu masih banyak lagi keutamaan lainnya. Tunggu apa lagi, yuk, mulai memuliakan anak yatim. Jika di sekeliling kita tak ada anak yatim, maka santunan bisa lewat halaman Asrama Pondok Yatim & Dhuafa. Atau bisa juga transfer donasi ke halaman website rekening donasi pondokyatim.or.id. Insyallah keberkahan dan pahala akan mengalir untuk kita yang mau peduli kepada mereka.

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top
%d blogger menyukai ini: